Tuesday, April 1, 2014

Kapal Selam Made In Palembang

Sobat blogger yang belum pernah ke Palembang pasti terkejut dan heran baca judul dari postingan kali ini. Tak perlu heran, sob ... memang benar bahwa kota Palembang - Sumatera Selatan ini sejak ratusan tahun lalu telah mampu memproduksi 'kapal selam'. Kota yang dibelah oleh aliran sungai Musi ini memang punya potensi memproduksi ribuan 'kapal selam' dalam sehari.

Yang lebih hebat lagi 'kapal selam' di Palembang bukan diproduksi di galangan kapal yang besar berteknologi canggih tapi diproduksi di sebagian besar rumah tangga di seantero kota Palembang. Nah lho, koq bisa ya ... berarti Palembang bisa diandalkan oleh seluruh rakyat Indonesia untuk membantu negara menyediakan alutsista pertahanan untuk membentengi negeri ini dari serangan musuh ? ....tentu bisa dong ! wong Palembang kan hebat-hebat bikin kapal selam.....hahahaha

Kita sudahi dulu rasa penasaran sobat sekalian......Kapal Selam Palembang bukanlah seperti yang sobat bayangkan, bukan pula mirip kapal buatan Jerman yang sangat terkenal itu. Tapi, kapal selam disini adalah istilah lain untuk satu jenis makanan khas Palembang, pempek, yang berisi telur. 

Sama seperti bahan dasar dalam pembuatan pempek Palembang pada umumnya yang terbuat dari sagu, ikan (tenggiri, gabus, belido) plus kuah atau cuko.  Bedanya bentuk pempek ini dibuat bulat dan ada isinya yaitu telur ayam atau bebek, karena bentuk seperti inilah orang Palembang menyebutnya sebagai 'kapal selam'. Setelah adonan pempek ini diaduk jadi satu dan dibentuk, direbus beberapa saat sampai adonan timbul di air rebusan, ini tandanya pempek kapal selam sudah matang. Setelah diangkat diamkan beberapa saat lalu goreng sampai berwarna kekuningan. Pempek kapal selam siap dinikmati ....yummy !

Saya yakin sobat gak penasaran lagi dengan yang namanya 'kapal selam made in Palembang' ...happy blogging

Monday, March 31, 2014

Daan Mogot, Perwira Termuda Dalam Sejarah Indonesia

Daan Mogot muda adalah salah satu lulusan pendidikan Pembela Tanah Air (PETA) terbaik dan memiliki otak yang cemerlang. Saat memasuki PETA usianya baru 14 tahun padahal minimal persyaratan masuk adalah 18 tahun. Daan Mogot seangkatan dengan Zulkifli Lubis (Wakasad dan Bapak Intelijen Indonesia) dan Kemal Idris.

Dibawah  bimbingan Kapten Yanagawa ia diajari taktik tempur gerilya dan keterampilan dalam menggunakan berbagai jenis senjata. Selain itu mereka juga diajari cara memelihara burung merpati, karena merpati sangat dibutuhkan dalam komunikasi masa itu.

Karena prestasi yang gemilang, Daan Mogot dipercaya untuk melatih pasukan PETA di Bali. Pada saat Indonesia merdeka, Daan Mogot dan kawan-kawan seangkatan di PETA pun bergabung bersama TNI. Ia diangkat dengan pangkat Mayor, inilah perwira dengan pangkat Mayor termuda dalam sejarah Indonesia. Usianya pada saat itu 16 tahun.

Yang lebih hebat lagi, di usia 17 tahun ia dan kawan-kawan mendirikan sekolah calon perwira Akademi Militer di Tangerang. Daan Mogot pun diangkat sebagai direktur pertamanya.

Mayor muda ini tidak berumur panjang, ia gugur pada tanggal 26 Januari 1946. Pada saat itu Daan Mogot bersama 70 taruna Akademi Militer Tangerang berniat melucuti senjata tentara  Jepang yang baru saja menyerah pada sekutu. Kejadian ini terjadi di daerah Lengkong, Serpong - Tangerang.

Daan Mogot tertembak oleh tentara Jepang yang akan mereka lucuti. Ia bersama 33 taruna dan 3 perwira gugur dalam peristiwa tersebut.


Sumber : merdeka.com

Sunday, March 30, 2014

Penyesalan Mendalam Sang Fotografer Wallpaper Windows XP

Semua pasti sangat akrab dengan tampilan wallpaper Windows XP yang sangat legendaris itu,sebuah foto bukit padang rumput yang hijau dengan langit birunya. Wallpaper yang diberi nama 'bliss' ini ternyata diabadikan oleh seorang fotografer yang bernama Charles O'Rear dengan kamera Mamiya RZ67sebuah kamera dengan medium format.

Foto legendaris ini diambil saat ia mengendarai mobilnya dari Napa ke Sonoma, California, Amerika Serikat tahun 1996. O'Rear yang saat ini telah berumur 73 tahun tak pernah menyangka bahwa foto tersebut menjadi sangat terkenal. Bila diperhitungkan Windows XP terjual satu milyar copy, dan ia mendapat royalti satu persen saja maka penghasilan akan didapatkannya sebanyak lebih kurang $10 juta.

Yang membuat O'Rear sangat menyesal adalah karena ia tidak melakukan negoisasi yang baik dengan pihak Microsoft. Pada saat itu kesepakatannya hanya seperti ini "foto kamu dipasang di komputer kami ya, terima kasih"

Wah....wah ..... tuan O'Rear, andai anda tahu foto tersebut akan se-terkenal sekarang tentu tuan bisa jadi milyarder. Orang Indonesia bilang "bukan rezeki". Happy Blogging


Sumber : kompas.com

Tuesday, March 25, 2014

Setelah Kaya, Pencuri Ini Kembalikan Motor Curian dengan Motor Baru

Seorang warga Dusun Manduro, Desa Manduro Mangku Gajah, kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto yang bernama Anas Ulfan (41 tahun) sangat terkejut setelah mengetahui sepeda motornya yang hilang 5 tahun lalu dikembalikan oleh si pencuri.

Bukan main kagetnya Anas saat empat orang tak dikenal mendatangi kediamannya. Mereka bertanya apakah Anas pernah kehilangan motor lima tahun lalu. Lalu mereka memberikan anas sebuah motor matic merk Mio beserta STNK dan BPKB-nya sambil mengakui bahwa mereka lah yang mencuri motor Anas.

Anas mengisahkan bahwa sekitar tahun 2009 motor Mio miliknya yang diparkir di teras rumah hilang dicuri orang padahal ia baru sekitar lima menit masuk ke rumah. Ia pun pasrah dan yakin motor itu tak akan kembali lagi.

Rombongan yang datang ke rumahnya tersebut mengendarai mobil Toyota Yaris sambil membawa motor Mio baru. Di rumah Anas mereka mengakui telah melakukan pencurian motor milik Anas sambil menyampaikan permohonan maaf. Mantan pencuri tersebut mengakui bahwa sekarang sudah kaya dan berhasil dengan usaha yang halal di daerah Pasuruan.

Hmm ...... pencuri yang jujur rupanya !

Sumber : news.okezone.com

Sunday, March 23, 2014

6 Fakta Kesederhanaan Bung Hatta

Sobat Blogger yang sangat kuhormati dan kubanggakan, bulan-bulan ini suhu politik di negeri kita tercinta ini mulai meninggi dan lebih berwarna saat masa kampanye dimulai tanggal 16 Maret 2014 kemarin. Kita berdoa semoga tahapan Pemilu tahun ini berjalan aman, lancar, dan sukses menghadirkan pemimpin yang pro rakyat hingga negara kita bisa menjadi lebih baik lagi.

Oh ya sob, bicara tentang pemimpin dan teladan bangsa kita tidak bisa melupakan jasa dan nama besar salah satu proklamator kita yaitu Bung Hatta. Pada tulisan kali ini akan ditampilkan 6 Fakta Kesederhanaan Bung Hatta. Oke baiklah, tanpa perlu berpanjang lebar lagi simak satu per satu faktanya sebagai berikut:

1. Mengembalikan Dana Taktis Wakil Presiden

Walaupun Bung Hatta bukanlah orang kaya, tapi ia tak sudi mengambil yang bukan haknya. Gajinya sebagai Wakil Presiden bukan lebih banyak digunakan untuk membeli buku. Bung Hatta pernah menyuruh Asisten pribadinya untuk mengembalikan uang sejumlah 25 ribu yang pada waktu itu jumlah ini terhitung sangat besar. Uang tersebut merupakan dana taktis sebagai wakil presiden, padahal uang itu tidak perlu dipertanggung jawabkan, tak dikembalikan pun tidak apa-apa. Tapi sebagai seorang negarawan yang jujur Bung Hatta tetap mengembalikannya ke kas negara.

2. Kesulitan Membayar Tagihan Listrik

Bung Hatta, isteri dan ketiga anaknya tinggal di jalan Diponegoro 57 Jakarta hanya mendapatkan uang pensiun Rp. 3.000,- Uang ini sangat kecil sehingga Bung Hatta dengan susah payah membayar tagihan listrik rumanya.

Hebatnya lagi walaupun dalam kesusahan, Bung Hatta menolak jabatan menjadi Komisaris di beberapa perusahaan nasional dan perusahaan asing. Alasannya cukup sederhana, apa kata rakyat nanti bila ia menerima jabatan sebagai komisaris. Ia pun pernah menolak jabatan di Bank Dunia. Perlu sobat ketahui, jabatan komisaris itu adalah jatah pejabat yang pensiun, tak perlu bekerja sang mantan pejabat pun akan mendapatkan jatah setiap bulannya. Cara inilah yang tidak disukai Bung Hatta.

3. Tak Mampu Beli Sepatu Bally

Seperti yang disampaikan oleh mantan Sekretaris Bung Hatta, Iding Wangsa Widjaja. Bung Hatta sangat mengidam-idamkan sepasang sepatu merk Bally yang pada waktu itu merupakan salah satu brand yang sangat ternama. Dan sampai akhir hayatnya pun, guntingan iklan sepatu Bally tersebut masih tersimpan di dompetnya. Seandainya ia mau menggunakan kuasanya sebagai Wakil Presiden, sepatu tersebut mudah saja untuk dimilikinya.

4. Sang Isteri Menabung untuk Sebuah Mesin Jahit

5. Naik Haji dengan Hasil Tabungan Sendiri

Bung Karno pernah menawarkan sebuah pesawat terbang yang semua biayanya ditanggung oleh negara pada saat Bung Hatta beserta keluarganya hendak naik haji di tahun 1952. Namun, Bung Hatta menolaknya karena ia ingin naik haji sebagai rakyat biasa bukan sebagai Wakil Presiden. Bung Hatta pun berangkat haji setelah mengumpulkan honorariumnya dalam penulisan beberapa buku.

6. Meminta Dimakamkan di Kuburan Rakyat Biasa

Saat meninggal pun Bung Hatta tidak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan ia  ingin dimakamkan di pemakaman bersama rakyat biasa. "Saya adalah rakyat biasa dan saya mau dikubur di pemakaman rakyat biasa", seperti dikutip dari buku 'Bung Hatta Menjawab".

Satu pertanyaan, adakah pejabat di negeri tercinta yang seperti ini ? Sobat Blogger pasti tahu jawabannya .... Happy Blogging 

Sumber : merdeka.com

Saturday, March 22, 2014

Bahaya Memaksakan Baca Tulis Hitung di Usia Dini

Para orang tua sering kekurangan referensi dalam mendidik anak, ketika mencarikan sekolah buat si buah hati sering hanya berdasarkan anjuran atau masukan dari temannya. 

Sementara itu, banyak orang tua yang membanggakan kemampuan IQ. "Anak saya sudah bisa baca, lho", "Anak saya matematika-nya hebat, lho" padahal usia anak tersebut masih di bawah tujuh tahun.

Dewasa ini, sekolah usia dini (TK atau Playgroup) yang menawarkan hasil 'anak dijamin bisa baca tulis hitung' sangat diminati karena banyak Sekolah Dasar yang mensyaratkan kemampuan itu padahal sebenarnya ini melanggar aturan Menteri Pendidikan. Lebih parahnya lagi banyak sekolah dasar yang melaksanakan test ujian masuk SD.

Bahaya memaksakan baca tulis hitung di usia dini memang tidak langsung dirasakan efeknya, tapi setidaknya ada tanda-tanda yang mudah dikenali seperti anak mudah merasa capek, bosan dan lelah saat belajar. Pada usia remaja akan muncul perilaku yang sering disebut 'Mental Hectic" indikasinya terlihat pada perilaku remaja seperti menunjukkan jiwa pemberontakan, menampakkan perilaku kasar, dan mudah jenuh belajar. Ini semua disebabkan karena emosi kekesalan yang dipendam sejak masa kanak-kanak.

Sebenarnya di negara-negara maju para orang tua lebih senang bila anak-anak mereka dibekali ilmu pengetahuan tentang budi pekerti, etika, pendidikan karakter serta ilmu life skill.

Nah, sobat-sobat semua mari kita didik buah hati kita dengan empati, kasih sayang yang sesuai dengan perkembangan usia mereka....... happy blogging


Wednesday, March 19, 2014

Kapolri Teladan dengan Uang Pensiun Rp. 10.000

Bicara Jenderal Hoegeng, seluruh rakyat Indonesia pasti akan terkenang akan kejujuran, kesederhanaan, dan pengabdiannya yang setia pada bangsa dan negara. Setelah pak Hoegeng dipensiunkan sebagai Kapolri di usia 49 tahun, ia hanya diberi uang pensiun yang sangat kecil. Hingga tahun 2001 pensiun pak Hoegeng hanya 10 ribuan, setelah tahun 2001 pensiunnya disesuaikan jadi satu jutaan. 

Untuk menghidupi keluarganya saat dipensiunkan di umur 49 tahun, pak Hoegeng banting setir jadi seorang pelukis. Walaupun kehidupan semakin sulit tapi Jenderal Hoegeng tidak pernah menyerah, ia pun tetap mempertahankan prinsip kejujuran dan kesederhanaan.

Larang Anak Masuk AKABRI 

Ada lagi kisah teladan dari Jenderal Hoegeng yaitu saat ia melarang salah satu anaknya Aditya Hoegeng masuk polisi melalui Akabri. Alasan beliau adalah ia tak mau anaknya mendapat keistimewaan karena jabatan Kapolri yang sedang disandangnya. Aditya pun sangat kecewa dan terkejut mendengar keputusan ayahnya. Walaupun kecewa tapi ia dapat mengerti dan memakluminya.

Alhasil, walaupun Jenderal Hoegeng pernah menjabat Kapolri, tak ada satu pun anggota keluarganya yang menjadi anggota polisi.

Subhanallah, Jenderal yang satu ini...... kejujuran serta dedikasinya patut kita teladani, andai banyak pejabat seperti ini mungkin kondisi negeri kita tidak seperti sekarang. Happy Blogging !

Sumber : merdeka.com 
 

Followers

Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template Vector by DaPino